Saat-saat Indah di Kampus ASIA

Sebagai seorang blogger aktif yang dalam keseharian dengan suka cita berbagi pengalaman maupun kisah-kisah seru, tentu hal yang wajar saya harus "cerewet" memaparkan satu demi satu keceriaan yang terselip di setiap sendau gurau berbungkus perbincangan.

Tingkat bobot bahan bicara pun juga merupakan pertimbangan tersendiri, agar nantinya maksud apa yang ingin saya sampaikan juga menjadi bahan pertimbangan bagi yang mendengar. Sedikit banyak mengandung bualan sudah barang tentu. Bukan bermaksud membuat orang bingung, hanya saja kita tidak boleh lupa bahwa pencitraan diri itu penting!

Sore yang cerah untuk berbagi keceriaan bersama teman-teman dekat. Saya, keponakan, adik saya dan teman-temannya yang masih berseragam kala itu sedang lupa waktu rupanya. Jam demi jam berlalu tanpa terasa seiring tawa dan canda yang terus saja muncul lewat bahan-bahan banyolannya yang tak pernah habis materi. Sampai pada waktunya, muncul pertanyaan yang tercetus dari mulut remaja sekolah yang dengan raut serius memandangi saya.

Tentu ini bukanlah bahan banyolan baru bukan?! Karena pertanyaan yang di utarakan ada sangkut-pautnya dengan kampus tempat saya mengenyam pendidikan saat ini, yaitu Perguruan Tinggi ASIA Malang.

Sekedar ingin tahu, pikir saya. Mungkin saja bila mendapat kesempatan ia akan menempuh jalur yang sama bila saja memang tertarik. Tentu tergantung apa jawaban saya kan?!

Pertanyaan yang sederhana namun kalau saja boleh saya sedikit mendramatisir, ini sudah menjadi beban tersendiri bagi saya dalam menjawab. Ini pertaruhan nama baik dan saya harus berhati-hati sedianya.

Dengan masih membawa suasana sebelumnya, wajah ceria saya pasang dan jawaban ringan pun menyeruak dari mulut saya. Perguruan Tinggi ASIA lebih dari kampus tempat belajar. Membuat mahasiswa bersemangat kuliah dalam setiap hari karena pasti ada hal baru yang di dapat dari dosen berkualitas, mendapati suasana kisah manis setiap masanya. Kita sudah seperti keluarga besar yang bekerja untuk diri kita sendiri, untuk kesuksesan kita sendiri, namun menatanya bersama-sama satu dengan lainnya.

Jika Anda jeli dengan jawaban saya tadi maka sudah pasti Anda bisa menebak apa respon dari remaja tersebut. Ya, dia berkata balik, "Aku ngga ngerti maksud omongan sampean mas".

Sedikit lucu memang. Sulit, penuh tantangan dan terbeban dengan keadaan yang secara 180 derajat berubah yang dari sebelumnya penuh bahan bercanda, seketika semua pasang mata dan telinga memandangi saya untuk sekedar menyimak jawaban serius dari mulut dan pikiran saya.

Untung saja semua tetap berjalan baik. Tidak ada hal yang patut di takutkan dari jawaban saya yang terkesan "lebay" (melebih-melebihkan sesuatu). Namun semua itu kembali pada penyesuaian sikap masing-masing orang dalam menerimanya.

Tapi tunggu dulu!
Tidak berhenti disitu saja, ada imbuhan manis yang sengaja saya tambahkan kepada mereka (remaja sekolah tersebut dkk), "Karena rasa kekeluargaan tadilah semua serba membuat nyaman, hal baru adalah ilmu yang kita dapat dari kuliah. Dosen sudah sepeti teman, teman sudah seperti kakak atau adik. Suasana kampus sudah sepeti rumah kedua. Kalau kamu ingin kenal lebih jauh tentang Perguruan Tinggi ASIA ya datang saja ke gedungnya, lihat keadaannya, kenali sisi dalamnya. Tenang saja, kalau hanya untuk urusan seperti ini tidak mungkin kalian sampai diusir, heheheee" tambah saya.

Itulah kawan cara saya mengenalkan kampus tercinta ini kepada orang lain yang tentu saja sesuai pengkategorian usia masing-masing. Semoga kalian juga memiliki cerita tak berbatas seiring rasa cinta kalian ke STMIK ASIA atau STIE ASIA itu sendiri. Salam hangat salam Kampus ASIA. Tak lupa saya ingatkan, jadikan setiap detik harimu di Kampus ASIA menjadi saat-saat indah di Kampus ASIA. Abraham Edo, pamit!